Cegah bahaya Non Communicable Disease dengan promotif preventif kesehatan
Berita UNAIR Pascasarjana, Rabu 05 Juni 2023 – Makan nasi putih dengan lauk mie instan ditambah krupuk sudah menjadi kebiasaan bagi orang Indonesia, karena pola dinegara ini akan terasa kurang bila makan apapun tanpa bertemu dengan nasi. alhasil saat menyantap mie pun mereka selalu menggabungkannya dengan nasi.
Menurut Dr. Hariyono, M.Kep, dosen S2 Ekonomi Kesehatan, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang mengampu prodi multidisiplin ilmu, pola ini sangat berpotensi tinggi menimbulkan Penyakit Tidak Menular. Pada dasarnya Mie dan nasi sama-sama mengandung karbohidrat dan nilai kalorinya sama tingginya, apalagi ditambah kerupuk yang juga hasil olahan dari tepung yang mengalami proses goreng, maka menjadi triple karbohidrat.
Berdasar data gizi, didalam 100 gram nasi putih (sekitar 1 centong nasi) mengandung sekitar 152 kalori. Sementara satu bungkus mie instan mengandung sekitar 350 kalori, ditambah satu keeping kerupuk putih seberat 15 gram adalah 65 kilo kalori.
Jika kita konsumsi secara bersamaan, tentu asupan kalori yang kita terima dalam satu kali makan sudah mencapai sekitar 500 kalori lebih hanya dari nasi dan mie saja. Kalori berlebihan akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh. Lambat laun, hal ini akan memicu obesitas.
Asupan kalori yang tinggi akan menyebabkan stress pada tubuh. Makanan berkalori tinggi biasanya mengandung lemak dan gula yang tinggi. Kandungan tersebut bisa meningkatkan faktor resiko diabetes tipe 2 penyakit jantung (kardiovaskuler) bahkan kanker, atau yang biasa disebut PTM (Penyakit Tidak Menular) atau NCDs (Non Communicable Disease).
Dengan meningkatnya PTM tentu akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dirinya menambahkan menurut data dari BPJS, 23-25% dana dari BPJS teralokasikan hanya untuk faktor kuratif (pengobatan) ini sangat memprihatinkan.
Dibutuhkan kesadaran masyarakat luas untuk mencegah semakin meningkatnya faktor potensi penyakit tidak menular (PTM), hipertensi, hiperkolesterol, kardiovaskuler, kanker, yang semakin mengancam beragam sisi kehidupan kita.
S2 Ekonomi kesehatan adalah jalan ikhtiar yang dihadirkan oleh Sekolah Pascasarjana UNAIR dalam menjawab problematika kehidupan social, ekonomi dari sudut pandang kesehatan. Melalui terbangunnya kesadaran di masyarakat akan ekonomi dan kesehatan baik di level produsen, konsumen akan memperkuat laju ekonomi Negara dalam melahirkan generasi yang produktif dan siap menyongsong mimpi besar bangsa yaitu, Indonesia Maju 2045
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform
source
https://unair.ac.id/