Program Studi Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga menyelenggarakan seminar ilmiah. Dalam acara ini, Arti Novelia T SH MMB, seorang alumni program Magister Manajemen Bencana UNAIR tahun 2020, hadir sebagai pembicara. Beliau merupakan anggota Tim Krisis Kementerian Kesehatan RI Bidang Mitigasi, membahas mengenai Health Emergency Operations Center (HEOC) atau Pusat Darurat Krisis Kesehatan. Pusat Darurat Krisis Kesehatan ini melibatkan berbagai tingkatan, mulai dari pusat hingga daerah termasuk kementerian kesehatan, dinas kesehatan provinsi, hingga dinas kesehatan kabupaten/kota.

Health Emergency Operations Center (HEOC) adalah sistem manajemen kesehatan yang menggabungkan berbagai fasilitas, perangkat, prosedur, sumber daya terlatih, serta sistem teknologi informasi dan komunikasi sebagai pusat pengendalian, koordinasi, dan kolaborasi. Fungsinya memberikan layanan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat terdampak melalui tanggap darurat krisis kesehatan dan juga mengkoordinasikan komando dan kolaborasi dengan pemangku kebijakan kesehatan saat terjadi krisis.

Operasionalisasi HEOC dilakukan oleh Klaster Kesehatan berdasarkan status darurat krisis kesehatan. Kepala dinas kesehatan berperan sebagai pengendali HEOC dalam situasi darurat tersebut. Dalam praktiknya, Ketua HEOC memiliki beberapa koordinator yang membantu operasionalisasi mencakup koordinator rencana operasi, operasional, logistik, data dan informasi, serta keuangan dan pendanaan..

Operasionalisasi HEOC dimulai saat dinas kesehatan mendapatkan informasi tentang bencana di daerah tertentu. Hasil Rapid Health Assessment (RHA) akan menentukan apakah situasi tersebut memerlukan darurat krisis kesehatan atau tidak. Jika kondisi darurat krisis kesehatan terjadi, Klaster Kesehatan akan mengaktifkan HEOC kemudian menyusun rencana operasi berdasarkan hasil RHA dan Rencana Kontijensi (Renkon) jika ada. Selain itu, klaster akan memobilisasi Emergency Medical Team (EMT), logistik, dan memastikan standar pelayanan kesehatan terpenuhi.

By lanjut