Berita UNAIR Pascasarjana, Minggu, 6 Agustus 2023 – Airlangga Forum ke-143 yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga kembalimenghadirkan diskusi menarik yang relevan dengan gayahidup masa kini. Kali ini, topik yang diangkat adalah “Fast Food vs Healthy Food: Gaya Hidup Tepat Untuk GenerasiMasa Depan Bangsa”. Forum ini mengumpulkan sejumlahpakar di bidang kesehatan dan gizi untuk membahas dampakpola makan terhadap kesehatan generasi mendatang.

Salah satu narasumber utama, Prof. Dr. Theresia Indah Budhy, drg., M.Kes, Koordinator Program Studi S2 Imunologi Sekolah Pascasarjana UNAIR, mengemukakanbahwa kesadaran akan pentingnya makanan sehat masihkurang di masyarakat. Ia mengingatkan bahwa hanya karenamakanan enak tidak berarti baik untuk tubuh. Makanan fast food yang mudah diperoleh di era digital saat ini, jika tidakdiimbangi dengan pola makan sehat, dapat mengganggusistem imunitas tubuh. Ia menekankan pentingnya memilihmakanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan menghindari bahan kimia berlebihan.

Pendapat senada datang dari Dr. dr. Arif Rahman Nurdianto, M.Imun., M.H, Alumni Magister ImunologiSekolah Pascasarjana UNAIR. Dalam pengalamannya sebagaikepala puskesmas, ia melihat banyak kasus yang disebabkanoleh pola makan tidak sehat, terutama konsumsi berlebihanmakanan cepat saji. Data terbaru menunjukkan tingginyaangka obesitas di Indonesia yang menjadi pemicu berbagaipenyakit, termasuk autoimun dan kanker. Dr. Arif mendorongmasyarakat untuk berkonsultasi dengan ahli gizi di puskesmas, selain guna mendapatkan panduan makan yang sehat, konsultasi tersebut bebas biaya hanya denganmenunjukkan kartu BPJS. Tak lupa ia mengingatkan agar informasi terkait makanan dipilah dengan bijak.

Dr. Ni Luh Ayu Megasari, S.Gz., M.Ked., DosenMagister Imunologi Sekolah Pascasarjana UNAIR, membahasperbedaan antara fast food dan healthy food. Iamengklarifikasi bahwa tidak semua makanan cepat saji adalahjunk food, karena beberapa tempat juga menyediakan opsimakanan sehat seperti salad. Junk food, yang tinggi kaloritetapi rendah gizi, dikategorikan sebagai ancaman kesehatan, terutama ketika dikonsumsi secara berlebihan. “Jika terjadiselama jangka waktu yang panjang, sering dan terus menerusakibatnya, salah satu yang paling mudah dilihat adalah beratbadan kita tidak sesuai dengan usia dan tinggi badan kita” tuturnya. Dr. Ayu kemudian menyoroti perubahan trenoverweight dan obesitas dari yang mulanya rentan terjadi pada usia lanjut berubah menjadi ancaman bagi semua usia, termasuk anak-anak dan remaja, akibat mudahnya aksesterhadap junk food.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform

source
https://unair.ac.id/

By lanjut