Kuliah Tamu ke-134 pada akhir September 2023, dengan topik “Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Maju 2045,” telah berhasil berlangsung. Dalam acara ini, Dr. Ir. H. Soekarwo, S.H., M.Hum, seorang Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, berbicara kepada 150 mahasiswa dalam format hybrid.

Dalam kuliah tamu yang meriah, Dr. Soekarwo membahas pentingnya ketahanan pangan dalam mencapai Indonesia Maju 2045 sesuai UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Dia menjelaskan bahwa kedaulatan pangan adalah hak negara dan individu untuk menentukan kebijakan pangan yang memastikan hak atas pangan bagi rakyat. Ketahanan pangan, di sisi lain, mencakup ketersediaan pangan yang cukup, berkualitas, aman, dan terjangkau.

Dr. Soekarwo juga menyoroti perkembangan ketahanan pangan di Indonesia, mengutip indeks Global Food Security yang menempatkan Indonesia di peringkat 63 dari 113 negara dan peringkat 4 di ASEAN dengan indeks 60,2. Namun, masih ada tantangan seperti harga pangan tinggi dan kualitas nutrisi yang perlu ditingkatkan.

Untuk mengatasi tantangan ini, Dr. Soekarwo menekankan pentingnya tata kelola kebijakan pangan yang baik, termasuk pengelolaan cadangan pangan, pasokan pangan, dan pengawasan mutu, gizi, dan keamanan pangan. Dia juga mencatat inovasi seperti penggunaan produk organik dan bantuan alat mesin pertanian.

Dr. Soekarwo mengusulkan dua solusi utama: “on farm” dan “off farm” yang mencakup jaminan sarana produksi dan peran BULOG dalam mendukung ketahanan pangan.

Tidak hanya beras, Dr. Soekarwo juga menyoroti ketahanan pangan terhadap jagung dan kedelai. Dia menggarisbawahi bahwa memperkuat ketahanan pangan adalah prasyarat untuk mencapai kedaulatan pangan yang menjadi tujuan utama Indonesia.

Kesimpulannya, kuliah tamu ke-134 ini memberikan wawasan tentang pentingnya ketahanan pangan dalam mencapai visi Indonesia tahun 2045 yang lebih maju. Dr. Soekarwo menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan dan mewujudkan kedaulatan pangan.

By lanjut