Stunting pada anak di bawah usia lima tahun adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya gizi kronis selama 1000 hari pertama kehidupan dan masih merupakan masalah utama gizi di Indonesia. Data tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat stunting masih tinggi di Indonesia (antara 20% hingga di bawah 30%), sementara di Provinsi Bali tingkatnya sedang (antara 10% hingga di bawah 20%) sehingga menjadi isu kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan.

Stunting meningkatkan risiko kematian, penyakit, serta menghambat perkembangan kognitif dan motorik anak. Status gizi anak saat lahir sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu saat hamil dan status gizi wanita sebelum konsepsi. Masalah kesehatan mulut pada ibu hamil juga bisa mempengaruhi status gizi anak yang lahir. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan remaja perempuan dan wanita usia reproduktif penting dalam upaya mengatasi stunting.

Desa Kaliasem di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, diidentifikasi sebagai salah satu wilayah dengan tingkat stunting yang tinggi pada tahun 2022. Untuk membantu mengatasi masalah stunting ini, Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat pada tanggal 8-9 Juli 2023 di Desa Kaliasem. Kegiatan ini bertemakan “Edukasi tentang Gizi dan Kesehatan Rongga Mulut bagi Wanita Usia Produktif sebagai Upaya Mengatasi Stunting”. Dosen dan mahasiswa Program Magister Imunologi SPS UNAIR bekerjasama dengan staf pengajar dari Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR memberikan edukasi kepada wanita usia reproduktif di Desa Kaliasem. Selain itu, mereka juga melakukan pemeriksaan antropometri dan pengukuran kadar hemoglobin secara cepat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali oleh Pemangku Adat, Pemangku Mangku Made Suarnaya, yang mengungkapkan apresiasi dan harapan agar peserta pengabdian masyarakat menerima dan mengaplikasikan materi yang diberikan untuk mendukung pencegahan stunting. Hal yang serupa juga disampaikan oleh tetua adat Dadia Tutuan Desa Kaliasem, Bapak Wayan Wardana. Tim pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Dr. Ni Luh Ayu Megasari berharap bahwa peningkatan pengetahuan wanita sebelum hamil dan ibu hamil akan mendorong perbaikan status gizi dan kesehatan mulut, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada status gizi anak yang lahir. Mereka mendukung upaya untuk mengakhiri stunting dengan memperbaiki status gizi dan kesehatan mulut.

By lanjut