Kepuasan perkawinan merupakan kondisi di mana kebutuhan materil, seksual, dan psikologis dalam pernikahan terpenuhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan mencakup dukungan ekonomi dan keterlibatan suami dalam pembagian tugas rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh keterlibatan suami dalam dua aspek tersebut terhadap kepuasan perkawinan istri.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah dua istri yang bekerja dan telah menikah selama minimal lima tahun, tinggal secara mandiri tanpa bantuan pembantu rumah tangga, dan memiliki anak minimal satu. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam yang mencakup berbagai aspek kehidupan pernikahan mereka, termasuk dinamika ekonomi dan pembagian peran dalam rumah tangga. Analisis data dilakukan menggunakan analisis tematik, yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi tema-tema utama yang muncul dari data wawancara.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan perkawinan dipengaruhi secara signifikan oleh keterlibatan suami dalam menghadapi tuntutan ekonomi dan pembagian peran dalam rumah tangga:
- Subjek Pertama: Merasa tidak puas dengan pernikahannya karena merasa kebutuhan materil dan psikologisnya belum terpenuhi. Suami kurang terlibat dalam membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan pembagian tugas rumah tangga yang tidak seimbang.
- Subjek Kedua: Merasa puas dengan pernikahannya karena merasa semua kebutuhan dasarnya terpenuhi. Suami terlibat aktif dalam menghadapi tuntutan ekonomi dan berbagi peran dalam tugas-tugas rumah tangga, menciptakan keseimbangan yang baik dalam kehidupan pernikahan mereka.
Pembahasan
Penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan suami dalam dua aspek utama:
- Ekonomi: Keterlibatan suami dalam memenuhi kebutuhan finansial keluarga membantu mengurangi beban istri yang bekerja, sehingga meningkatkan kepuasan pernikahan.
- Pembagian Peran dalam Rumah Tangga: Pembagian tugas yang adil antara suami dan istri menciptakan lingkungan yang harmonis dan meningkatkan kepuasan istri dalam pernikahan.
Keterlibatan suami dalam aspek-aspek ini tidak hanya memberikan dukungan praktis tetapi juga memberikan dukungan emosional yang penting bagi kesejahteraan istri.
Kesimpulan
Penelitian ini menegaskan bahwa keterlibatan suami dalam menghadapi tuntutan ekonomi dan pembagian peran dalam rumah tangga memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan perkawinan istri. Untuk mencapai kepuasan perkawinan yang optimal, suami diharapkan dapat lebih terlibat dalam kedua aspek ini.
Untuk meningkatkan kepuasan perkawinan pada istri yang bekerja, perlu ada:
- Peningkatan kesadaran dan pendidikan bagi suami tentang pentingnya keterlibatan dalam aspek ekonomi dan pembagian tugas rumah tangga.
- Program konseling perkawinan yang dapat membantu pasangan mengelola dinamika ekonomi dan pembagian peran secara efektif.
- Dukungan komunitas dan tempat kerja yang dapat membantu pasangan mencapai keseimbangan dalam kehidupan pernikahan dan pekerjaan.
Link Journal : https://repository.unair.ac.id/106607/