Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memainkan peran strategis dalam dinamika politik dan ekonomi regional. Namun, peran ini tidak selalu mudah dijalani di tengah konteks geopolitik yang semakin kompleks dan kontestasi kekuasaan yang semakin intens di kawasan Asia Tenggara. Pertanyaannya adalah, bagaimana Indonesia menjalankan perannya sebagai agen di tengah-tengah kekuatan global yang bersaing? Jawabannya terletak pada kemampuan negara ini untuk beradaptasi, merespon, dan berinovasi dalam diplomasi dan kebijakan luar negerinya.
Asia Tenggara: Kawasan dengan Dinamika Tinggi
Asia Tenggara merupakan kawasan yang dikenal dengan keragamannya, baik dari segi budaya, ekonomi, hingga politik. Kawasan ini juga menjadi arena pertarungan kepentingan global, terutama antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Kedua negara ini memandang Asia Tenggara sebagai wilayah yang penting untuk pengaruh strategis, yang kemudian menciptakan berbagai dinamika dan ketegangan di dalam kawasan.
Dalam konteks ini, Indonesia, dengan letaknya yang strategis dan populasinya yang besar, sering kali menjadi pemain kunci yang tidak dapat diabaikan. Namun, sebagai negara dengan politik luar negeri yang didasarkan pada prinsip bebas aktif, Indonesia harus cermat dalam menavigasi hubungannya dengan kekuatan-kekuatan besar ini, tanpa kehilangan otonomi atau mengorbankan kepentingan nasionalnya.
Kebijakan Bebas Aktif: Prinsip dan Praktik
Sejak masa kemerdekaan, Indonesia telah mengadopsi kebijakan luar negeri bebas aktif, yang berarti bebas dari aliansi formal dengan kekuatan besar, tetapi aktif dalam upaya perdamaian dunia. Kebijakan ini telah membentuk bagaimana Indonesia memposisikan dirinya dalam berbagai isu regional dan global.
Namun, dalam realitas kontemporer, penerapan kebijakan bebas aktif menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Misalnya, dalam sengketa Laut Tiongkok Selatan, Indonesia harus menyeimbangkan antara mempertahankan kedaulatannya dan hubungan ekonominya dengan Tiongkok. Meskipun Indonesia bukan salah satu pihak yang bersengketa secara langsung, namun Natuna, yang merupakan bagian dari Indonesia, sering kali menjadi titik panas dalam ketegangan regional.
Diplomasi Multilateral dan Peran Indonesia
Salah satu cara Indonesia menavigasi kompleksitas ini adalah melalui diplomasi multilateral. Sebagai salah satu pendiri ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara), Indonesia telah berperan aktif dalam membentuk dan memperkuat kerangka kerja regional untuk menangani berbagai isu, mulai dari keamanan hingga ekonomi. Dalam kerangka ASEAN, Indonesia sering kali bertindak sebagai mediator dalam sengketa regional, serta mendorong kerja sama yang lebih erat antara negara-negara anggota.
Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan forum-forum global, seperti G20 dan PBB, untuk memperkuat posisinya di dunia internasional. Melalui keterlibatan aktif dalam forum-forum ini, Indonesia tidak hanya mengadvokasi kepentingannya sendiri, tetapi juga kepentingan negara-negara berkembang lainnya, memperkuat citranya sebagai pemimpin regional dan global.
Tantangan di Masa Depan
Meskipun Indonesia telah menunjukkan ketangguhannya dalam menavigasi kontestasi kekuatan di Asia Tenggara, tantangan-tantangan baru terus muncul. Perubahan iklim, keamanan maritim, dan transformasi ekonomi digital adalah beberapa isu yang akan semakin menuntut perhatian dan kepemimpinan Indonesia di masa depan. Bagaimana Indonesia merespon tantangan-tantangan ini akan sangat bergantung pada kemampuan negara ini untuk terus berinovasi dalam kebijakan luar negeri dan diplomasi.
Selain itu, dinamika politik domestik juga memainkan peran penting. Ketegangan antara kebutuhan untuk menjaga stabilitas politik dalam negeri dan tuntutan untuk berperan aktif di kancah internasional sering kali menciptakan dilema bagi pembuat kebijakan di Indonesia. Menjaga keseimbangan antara keduanya akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan posisinya sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara.
Kesimpulan
Dalam menghadapi kontestasi dan kompleksitas regional, Indonesia telah menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan berinovasi melalui pendekatan diplomasi yang fleksibel dan proaktif. Dengan memanfaatkan kebijakan bebas aktif sebagai landasan, Indonesia tidak hanya mampu menavigasi hubungan dengan kekuatan besar, tetapi juga memimpin upaya regional untuk mencapai stabilitas dan kemakmuran bersama. Di tengah tantangan yang terus berkembang, kemampuan Indonesia untuk mempertahankan peran strategisnya di Asia Tenggara akan terus diuji. Namun, dengan rekam jejak yang ada, Indonesia tampaknya siap untuk terus berkontribusi secara signifikan dalam menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan ini.
Link Journal : https://scholar.unair.ac.id/en/publications/how-does-indonesia-exercise-agency-in-the-contested-and-complex-r