Berita UNAIR Pascasarjana, Selasa, 15 Oktober 2024  – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga pada 15 Oktober 2024 menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Peran Riset Kesehatan dalam Mendukung Penguatan Resiliensi Kesehatan Nasional”. Acara ini menghadirkan Prof. Dr. drh. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, M.Si., selaku Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, sebagai pembicara utama. Bertempat di Ruang Kuliah Internasional 5 lantai 2, Gedung Sekolah Pascasarjana Kampus B UNAIR, acara dimulai pukul 08.30 WIB dan terbuka untuk peserta daring melalui platform Zoom. Kuliah umum ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang peran riset dalam membangun sistem kesehatan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Dalam pemaparan hari ini, Prof. Indi menjelaskan bahwa riset kesehatan memiliki peran signifikan dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045. Dalam RPJPN, terdapat delapan misi pembangunan, 17 arah kebijakan, dan 48 indikator, dengan tujuan meningkatkan daya saing Indonesia, mencapai net zero emission, dan mencapai pendapatan per kapita setara dengan negara maju pada 2045. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah rendahnya anggaran riset dan inovasi (R&D), yaitu hanya 0,28% dari PDB pada tahun 2022. Saat ini, Indonesia menempati peringkat 75 dalam Indeks Inovasi Global (GII) dan diharapkan terus meningkat.

Prof. Indi menekankan pentingnya menyiapkan pondasi menuju Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan riset dan inovasi. Ia mencatat bahwa sebagian besar pendanaan R&D di Indonesia masih berasal dari pemerintah, berbeda dengan negara lain di mana swasta memiliki kontribusi signifikan. Indonesia juga menargetkan usia harapan hidup mencapai 80 tahun pada 2045, dibandingkan dengan 74,4 tahun saat ini.

Dalam paparannya, ia menyoroti bahwa pandemi COVID-19 telah mengajarkan banyak hal tentang kesiapan menghadapi krisis kesehatan. BRIN kini fokus pada isu kesehatan yang muncul, termasuk ancaman pandemi baru seperti AIDS, penuaan populasi, dan penyakit non-infeksi akibat perubahan iklim.

Prof. Indi menyampaikan dengan optimis bahwa melalui riset dan inovasi, Indonesia dapat membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berdaya saing, serta mencapai kemandirian di sektor kesehatan dan farmasi. “Kita harus memastikan investasi pengetahuan berjalan optimal dan riset mampu memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.

Sebagai pesan penutup, Prof. Indi menekankan pentingnya melahirkan pemimpin yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan strategi kepemimpinan. “Kita ingin melahirkan pemimpin yang tidak hanya berdasarkan opini, tapi dengan materi kuliah strategic leadership. Ketika suatu hari nanti mereka menjadi leader, kebijakan harus menjadi science-based evidence,” ujarnya, menggarisbawahi bahwa keputusan berbasis riset dan data merupakan kunci untuk pembangunan berkelanjutan dan ketahanan di masa depan.

Prof. Indi menyampaikan dengan optimis bahwa melalui riset dan inovasi, Indonesia dapat membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berdaya saing, serta mencapai kemandirian di sektor kesehatan dan farmasi. “Kita harus memastikan investasi pengetahuan berjalan optimal dan riset mampu memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.

Sebagai pesan penutup, Prof. Indi menekankan pentingnya melahirkan pemimpin yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan strategi kepemimpinan. “Kita ingin melahirkan pemimpin yang tidak hanya berdasarkan opini, tapi dengan materi kuliah strategic leadership. Ketika suatu hari nanti mereka menjadi leader, kebijakan harus menjadi science-based evidence,” ujarnya, menggarisbawahi bahwa keputusan berbasis riset dan data merupakan kunci untuk pembangunan berkelanjutan dan ketahanan di masa depan.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)

source
https://unair.ac.id/

By lanjut