TV9-Kopi Darmo : Membangun Tertib Sosial dan Lingkungan dalam PILKADA

Berita UNAIR Pascasarjana, Jumat, 18 Oktober 2024  –  Pilkada sebagai ajang demokrasi langsung rakyat merupakan momentum penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di tengah dinamika politik yang kian kompleks, isu lingkungan dan sosial seringkali terpinggirkan. Kopi Darmo sebuah program acara hasil kerjasama antara Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur dan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga mengangkat topik : ‘Membangun Tertib Sosial dan Lingkungan dalam PILKADA” dengan menghadirkan Prof.Dr. Jusuf Irianto, Drs., M.Com., Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik danProf. Dr. Suparto Wijoyo.

Dua guru besar Universitas Airlangga ini menyoroti pentingnya menjaga marwah demokrasi dan lingkungan dalam konteks pilkada.Prof. Jusuf menegaskan pentingnya menjaga suara rakyat sebagai suara Tuhan. Beliau mengingatkan agar pilkada tidak menjadi ajang yang merusak lingkungan sosial maupun fisik. Selain itu, dirinya juga mengajak para pemimpin, khususnya warga Nahdlatul Ulama, untuk menjadi contoh bagi dunia dalam menjalankan pemerintahan yang baik.

Senada dengan pernyataan diatas, Prof. Dr. Suparto Wijoyo yang akrab disapa Prof Jojo juga menyoroti pentingnya menjaga lingkungan. Sebagai bagian dari Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH & SDA MUI) Jatim, beliau mengamanatkan agar semua pihak, termasuk masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan. Contoh konkret yang diberikan adalah larangan menempelkan alat peraga kampanye di pohon.

Kedua guru besar UNAIR tersebut juga menyoroti pentingnya melihat konteks global dalam menjalankan pemerintahan. Prof. Jusuf mencontohkan dukungan Amerika Serikat terhadap Israel dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia. Sementara itu, Prof. Jojo melalui WUACD (World University Consortium for ASEAN Studies) menunjukkan bagaimana isu-isu global dapat berdampak pada Indonesia.

Prof. Jusuf memperkaya diskusi dengan konsep value creation. Beliau mengajak para calon pemimpin untuk tidak hanya sekadar berjanji, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Kampanye yang cerdas dan memberikan edukasi kepada masyarakat dianggap sebagai bentuk value creation dalam demokrasi. Dengan demikian, masyarakat dapat memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak dan nilai-nilai yang diusung, bukan semata-mata karena iming-iming materi atau serangan negatif.

Pilkada hijau merupakan konsep yang relevan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan isu lingkungan dalam kampanye politik, diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang memiliki komitmen kuat dalam menjaga kelestarian alam. Selain itu, kampanye yang bermartabat dan berorientasi pada nilai-nilai positif dapat meningkatkan kualitas demokrasi.

Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pilkada tidak hanya sekadar ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga merupakan momentum untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi, menjaga lingkungan, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. Para calon pemimpin harus memiliki visi yang jelas tentang pembangunan berkelanjutan yang menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Pilkada tidak hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga menjadi momentum untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan pembangunan berkelanjutan. Dalam sesi diskusi, para ahli menyoroti pentingnya mengintegrasikan isu lingkungan dalam kampanye politik. Visi green vision yang diusung oleh kepala daerah dan perhatian Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap akses masyarakat terhadap air bersih menjadi sorotan utama.

Para peserta diskusi sepakat bahwa isu lingkungan harus menjadi perhatian serius dalam setiap tahapan pilkada. KH.Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua MUI Jawa Timur) menekankan pentingnya peran ulama dalam menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan kepada masyarakat. Beliau mengajak para calon pemimpin daerah untuk memperhatikan etika dan estetika dalam berkampanye, termasuk dalam penempatan alat peraga kampanye.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)

source
https://unair.ac.id/

By lanjut