Berita UNAIR Pascasarjana, Sabtu, 12 Oktober 2024  – Suara Muslim Radio Network bersama BPBRIN Universitas Airlangga Surabaya mengadakan talkshow bertajuk “Kepemimpinan Yang Dibutuhkan di Jawa Timur” pada Jumat, 11 Oktober 2024. Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 09.00 WIB ini menghadirkan dua narasumber utama: Prof. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono, SE., MSi., selaku Kepala BPBRIN Unair Surabaya, dan Prof. Dr. H. Suparto Wijoyo, S.H., M.Hum., Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga sekaligus Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan SDA MUI Jawa Timur. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan Jawa Timur saat ini, khususnya dalam konteks sosial dan lingkungan.

Dalam pembukaannya, Prof. Suparto Wijoyo menekankan bahwa diskusi ini diselenggarakan untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi Pilkada. “Jawa Timur sudah memiliki calon, dan ketiganya adalah perempuan. Siapapun yang terpilih nanti, perempuan akan berkuasa di Jawa Timur,” ujar Prof. Suparto. Ia menambahkan bahwa perbincangan mengenai demokrasi yang berdaulat ini penting diadakan, khususnya oleh Suara Muslim dan dunia kampus.

Prof. Nafik Hadi kemudian menggarisbawahi pentingnya memahami karakteristik masyarakat Jawa Timur yang majemuk dan religius. “Sebagian besar masyarakat Jawa Timur adalah religious. Di Indonesia, sesuai dengan Pancasila, kita semua percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agamis sudah pasti religious, namun religious belum tentu agamis,” jelasnya. Menurutnya, diskusi ini bertujuan untuk menggali idealisme kepemimpinan yang diharapkan masyarakat.

Prof. Nafik menjelaskan bahwa penting untuk membedakan antara kesenangan dan kebahagiaan. Kesenangan, menurutnya, bersifat lahiriah dan cenderung dipicu oleh nafsu sesaat, sedangkan kebahagiaan berasal dari kedamaian batin dan jiwa. Ia menekankan bahwa masyarakat akan hidup damai jika kebahagiaan sejati ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan sampai rakyat mengalami kesulitan hingga, karena perut lapar, mereka menjadi gelap mata,” ujar Prof. Nafik,Kesenangan dan kebahagiaan harus dibedakan, jika kesenangan hanya bersifat lahiriyah nafsuiyah tetapi kebahagiaan di batin dan di jiwa kita. Masyarakat akan damai jika diaplikasikan seperti ini. Jangan sampai rakyat mengalami karena perut lapar menjadi gelap mata.

Keduanya sepakat bahwa pemimpin yang terpilih harus mampu menjemput cahaya harapan di masa depan. Pemimpin yang memiliki keteladanan akan mampu memotivasi dan menginspirasi masyarakat dengan cara yang positif. “Jika akhlak tidak diteladankan, maka figur pemimpin tidak akan berpengaruh baik bagi masyarakat”, tutup Prof. Nafik.

Prof. Nafik menekankan bahwa negara, terutama di Jawa Timur, memiliki kewajiban untuk menjaga kesejahteraan warganya, termasuk pemeliharaan tempat ibadah. Ia menjelaskan bahwa jika kewajiban ini tidak dilakukan, maka negara dapat dikatakan lalai. “Tempat ibadah harus dipelihara oleh negara,” ujar Prof. Nafik. Ia mencontohkan pentingnya menyediakan tempat ibadah yang layak dan menekankan bahwa perhatian ini tidak boleh hanya diberikan kepada agama mayoritas. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus jelas dan memastikan bahwa semua agama mendapatkan hak yang sama dan proporsional.

“Orang yang berakhlak dimulai dari tempat ibadah,” lanjut Prof. Nafik. Menurutnya, akhlak merupakan cahaya atau nur yang harus dipupuk dalam kehidupan masyarakat. “Makanya terkadang kita merindukan kehadiran akhlak dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Prof. Suparto juga menekankan bahwa nilai pertama yang harus diutamakan oleh pemimpin adalah akhlak. “Dalam Pilkada, tidak ada rujukan yang lebih utama daripada Rasulullah dalam hal akhlak,” katanya. Prof. Nafik menambahkan, “Yang membedakan orang beragama dan tidak beragama adalah akhlak.” Menurutnya, memilih pemimpin merupakan bagian dari ibadah, sehingga harus dilakukan dengan niat yang tulus dan tidak sembarangan.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)

source
https://unair.ac.id/

By lanjut