Makanan sehat adalah makanan yang mengandung beragam nutrisi dan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Terdapat banyak makanan sehat yang tidak hanya bergizi, tetapi juga lezat. Contoh makanan sehat termasuk buah-buahan, telur, daging, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran.

Stunting masih menjadi masalah yang penting. Untuk mencegah stunting, Prof. Dr. Ir. Annis Catur Adi, MSi, seorang ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, mengembangkan penelitian mengenai tepung padat gizi. Balita dan anak-anak membutuhkan asupan gizi yang memadai untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, tidak banyak makanan yang kaya gizi yang cocok untuk usia rentan seperti mereka.

Prof. Annis mengembangkan penelitian formulasi tepung komposit tinggi protein yang mengandung vitamin dan mineral yang disebut Tepung Multiguna N2O. Tepung padat gizi ini dibuat dari protein ikan lele dan ubi fermentasi dengan tambahan 10 vitamin dan 6 mineral.

Prof. Annis menjelaskan bahwa Tepung Multiguna N2O merupakan produk yang cocok untuk meningkatkan gizi pada balita dan anak-anak. Tepung ini mudah dicampur dengan berbagai jenis makanan lain seperti kue, roti, dan lauk pauk. Tepung Multiguna N2O menggunakan bahan baku pangan lokal yang memiliki kualitas gizi tinggi. Ikan lele kaya akan protein hewani dan tepung ubi fermentasi kaya akan prebiotik, sehingga cocok untuk meningkatkan gizi balita stunting.

Produk Tepung Multiguna N2O telah melewati uji laboratorium yang sesuai dengan standar Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk memeriksa karakteristik produk dan keamanan pangan. Produk ini juga sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3571:2018. Klaim mengenai kandungan protein tinggi dalam tepung juga telah sesuai dengan standar Peraturan BPOM Nomor 1 Tahun 2022 serta telah mendapatkan sertifikasi halal.

Tepung Multiguna N2O saat ini sedang mengajukan hak paten melalui Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR. Produk ini dapat digunakan sebagai substitusi atau komplementer untuk meningkatkan kesehatan makanan yang diolah di rumah tangga maupun industri. Prof. Annis juga berharap penelitiannya dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lain, khususnya dalam terus melakukan inovasi terhadap pangan lokal di Indonesia.

By lanjut