Berita UNAIR Pascasarjana, Selasa 11 Juli 2023 – Di Indonesia, Non-Communicable Disease lebih familiar disebut dengan Penyakit Tidak Menular (PTM). Dr. Ir. Harmanta, Dosen Magister Ekonomi Kesehatan, menjelaskanbahwa PTM adalah penyakit non infeksi yang tidakdisebabkan oleh kuman atau mikroorganisme. Meskipun tidakmenular antar manusia dan terdengar tidak semenakutkanpenyakit menular seperti COVID-19, penyakit ini perlu dianggap serius karena juga dapat menyebabkan kematian.

Dr. Ni Made Sukartini, SE., MSi., MIDEC, KoordinatorProdi Magister Ekonomi Kesehatan, menyebutkan bahwagaya hidup dan perubahan aktivitas fisik serta pola makanberkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit tidakmenular. Misalnya, konsumsi makanan tinggi garam dan lemak dapat menyebabkan darah tinggi, kolestrol tinggi, serangan stroke, dan masalah jantung. Pentingnya perawatanintensif bagi mereka yang menderita penyakit ini tidak hanyamelibatkan biaya, tetapi juga waktu dan pendampingankeluarga, yang akan membuat pendamping tersebutkehilangan waktu untuk bekerja. “Dari aspek mikro, ketikabanyak keluarga yang mengalami kondisi ini, maka secaralangsung akan menurunkan jumlah pekerja yang produktifdalam perekonomian. Ketika jumlah pekerja berkurang, karena pekerja adalah input produksi maka barang-barangyang kita hasilkan pun akan berkurang. Secara tidak langsungini yang dikatakan dengan produksi nasional itu bisaterganggu yaitu dalam penurunan jumlah dari kapasitas yang kita inginkan ada di masyarakat”, ungkapnya secara jelas.

Dr. Hariyono, M.Kep, Dosen Magister Ekonomi Kesehatan, menjelaskan bahwa PTM berkembang karenafaktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dimodifikasi. Gaya hidup yang dipengaruhi oleh era globalisasi dan digitalisasi menjadi faktor risiko modifikasi, seperti konsumsimakanan cepat saji dengan pemesanan online yang minim aktivitas fisik dan mengandung bahan tambahan yang berpotensi menyebabkan hipertensi.

Dr. Mohammad Fakhruddin Mudzakkir, SE., M.Si, Dosen Magister Ekonomi Kesehatan, menyoroti pentingnyakesadaran dan perhatian terhadap PTM di lingkungan kerja. Perilaku yang berubah dalam konteks SDM perusahaan dapatmengakibatkan burnout dan meningkatnya biaya kompensasiyang harus ditanggung perusahaan. Oleh karena itu, institusiperlu menyediakan fasilitas kesehatan, seperti pemeriksaanrutin setiap tahun, untuk mencegah dampak negatif PTM atausetidaknya menyadari akibat penyakit ini terhadapproduktivitas tenaga kerja.

Dalam keseluruhan, Airlangga Forum ke-138 membahaspentingnya memahami PTM dan dampaknya pada perekonomian. Faktor risiko modifikasi, gaya hidup, dan peran lingkungan kerja diidentifikasi sebagai faktor pentingyang perlu diperhatikan dalam mengatasi tantangan PTM dan menjaga produktivitas ekonomi.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform

source
https://unair.ac.id/

By lanjut