Berita UNAIR Pascasarjana, Jumat, 06 April 2024  –  Gempa bumi yang mengguncang wilayah Tuban dengan magnitudo 6 skala richter pada waktu lalu disusul 11 kali gempa susulan yang dirasakan kuat hingga ke Ibukota Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, harus menjadi pelajaran berharga bahwa kesiap siagaan bencana adalah hal yang mutlak harus dimiliki.

Dari hal tersebut diatas banyak sekali catatan yang menjadi bahan evaluasi dalam penanganan saat bencana terjadi, hal.tersebut disampaikan oleh Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si. atau yang akrab disapa Wiwid ketua AHPC UNAIR dalam pertemuan antara Airlangga Health Promotion Center (AHPC-UNAIR) dengan Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana UNAIR yang bertujuan membuat karya video tentang mitigasi bencana di lingkup kampus, di Gedung Putih, Sekolah Pascasarjana UNAIR, Jumat 5/04/2024.

Acara ini dihadiri pula oleh Prof Dr. Suparto Wijoyo, SH. M.Hum. Wakil Direktur 3, pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi kepada AHPC UNAIR mengajak Prodi Magister Manajemen Bencana terlibat dalam pembuatan video sosialisasi tanggap terhadap bencana dilingkungan kampus. Menurutnya kesadaran terhadap kebencanaan secara umum masih sangat minim, padahal tak kurang pula bencana yang datang melanda, semoga melalui sinergi yang terbangun akan melahirkan terbangunnya kesadaran.

Sejalan dengan hal diatas, Dr..Arief Hargono, drg., M.Kes. Koordinator Prodi Magister Manajemen Bencana, mengatakan perlu penajaman melalui diskusi bersama terkait untuk siapa video ini dibuat kemudian apa saja jenis bencana yang harus ditampilkan, lalui poin apa saja yang harus terekspose termasuk sudut pandang skenario agar video ini tak hanya video briefing saat bencana terjadi tetapi bisa membangun kesadaran dalam hal mitigasi bencana.

Ditambahkan pula melihat jumlah dosen, tendik dan mahasiswa Universitas Airlangga ditambah dengan luas wilayah kampus yang tersebar di 3 wilayah yang berjauhan antara kampus A, B dan C, maka sudah sepatutnya dibutuhkan sebuah sistem pusat pelaporan yang terintegrasi, baik unsur kebecanaan hingga kegawat daruratan yang bisa saja terjadi dalam proses keseharian kampus.

Hal tersebut berangkat dari kebutuhan kecepatan kesigapan dalam penanganan serta kemudahan akses yang membuat si pelapor malah enggan bila terlalu panjang sistemnya terutama terhadap laporan dan informasi yang terjadi di lingkungan Universitas Airlangga. Secara garis besar bisa mencontoh sistem 112 command center yang sudah berjalan di Kota Surabaya.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)

source
https://unair.ac.id/

By lanjut